Rabu, 11 November 2020

Rabu, 20 Mei 2020

Hingga Aku Dewasa


Selamat Sore

Mungkin hampir setahun aku tidak menyentuh blog ini
Banyak yg terjadi
Yang rasanya tidak perlu aku ceritakan di sini
Tapi, yg pasti
Aku tumbuh


Blog ini awalnya adalah "pembatas"
setelah aku menghapus Blog penuh keluhan di masa sekolah
Lalu, sore ini aku menyelesaikan pesanan zine lama
aku membaca ulang
tahun 2017-2018
aku begitu gelap

bunuh diri,kesepian,kabur,pingin hidup tenang
diulang-ulang


Tahun 2020
rasanya jauh sekali
berat merata
semua merasakannya
Tapi,aku tahun ini 
bersama diriku
yg lebih utuh
di tempat yg sama
tetapi pandangannya berbeda
aku bersyukur
aku berhasil melewati masa-masa gelap

dan sekarang aku di sini
bersama dua kucing gendut
yg tidur habis makan malam
aku juga akhirnya berhasil steril kucing dari tabunganku
beberapa kucing yg aku selamatkan pergi ke pelangi
tetapi beberapa juga masih di sini

Waktu Buberu habis dioperasi
hari rasanya begitu berat
aku tidur siang karena kecapekan
Waktu aku berada di hubungan tak sehat
yg membuatku rasanya ingin mati saja
rasa-rasanya hari-hari itu terasa selamanya
ternyata tentu saja tidak
aku sekarang berada di waktu yg lain
di fase yg berbeda

tidak ada yg selamanya


aku membaca ulang tulisan-tulisanku di sini
oh! betapa bersyukurnya aku saat ini
masih hidup
dan tumbuh


Aku tidak tahu apakah
aku akan melanjutkan Blog ini atau tidak
dan tidak tahu ada yg membaca blog ini
atau tidak
Tapi,rasanya perlu untukku membagikan kisahku
saat ini

Terima kasih sudah hidup Pelangi
Strawberry
Kucing
orang-orang yg memberikan pelajaran
Terima kasih Aku



Jumat, 22 Februari 2019

apa

apa sebenarnya yg aku butuhkan?
pertanyaan-pertanyaan itu muncul lagi
"lebih pas sendirian"
mungkin memang iya
mungkin aku akan mati
dalam keadaan tenggelam oleh kesedihan sendiri
apa ini pengulangan?
atau semuanya bisa aku atur adanya
aku tidak mau kabur kali ini
dan tidak mau bersembunyi
kenapa aku terlahir?
kenapa aku mempunyai agama ini?
kenapa ceritaku begini?
kenapa aku?

Kamis, 17 Januari 2019


membawa diriku ke atas bukit
langit biru mengurungku
hutan-hutan semakin langka
menginjak rumput hanya untuk orang-orang berduit
membawa diriku ke atas bukit
menangis
maafkan aku yg seringkali melupakanmu
dan menjadi pengemis tanpa pilihan
membawa diriku ke atas bukit
rasa sakit kemarin adalah pelajaran
dan aku siap membuka jiwa dan energi baru
membawa diriku ke atas bukit
memakaikan cincin di jari manis
memeluk pundak yg selalu keberatan
menarik nafas dengan lembut
memejamkan mata
berterimakasih
membawa diriku ke atas bukit
mari kita berjuang lagi
percaya lagi
memaafkan lagi
menerima lagi
membawa diriku ke atas bukit
maukah aku ada untuk diriku
saat sedih maupun senang?
saat sehat maupun sakit?
saat kaya maupun miskin?
aku mengangguk
dan menangis
membawa diriku ke atas bukit
dan menjadi satu lagi
seperti waktu di dalam rahim

Kamis, 03 Januari 2019

MONOGAMI


Aku terlahir dari keluarga tidak lengkap
Ibuku dipoligami oleh suaminya
saat ibuku masih sangat muda
ia menikah karena suaminya memaksa dan mengancam
lalu, sering berselingkuh
ibuku memiliki 3 orang anak
lalu bercerai
dan menikah dengan Bapakku
duda ditinggal mati dengan 2 orang anak
hanya aku anak mereka
ibuku tidak pernah percaya 100% dengan laki-laki
setelah kejadian itu
Ia selalu menasihatiku
"jangan gampang percaya"

aku sendiri pernah berselingkuh
saat aku masih remaja
dan belum mengerti apa itu komitmen
dengan mudah aku menerima ajakan kencan
dan hubunganku selalu berlangsung lama
lalu, saat aku umur dua puluhan
aku mengenal komitmen
dan hubungan yg serius
aku diselingkuhi
dan rasanya duniaku hancur
ditambah Bapakku pergi
lalu, aku berpikir
aku tidak mau orang lain menangis sampai sesak seperti yg aku rasakan
tapi, dengan mudah aku berlanjut ke hubungan-hubungan yg lain
aku sudah memulai menjadi pemakan sayur
tetapi kesadaranku belum penuh
aku memulai lagi tanpa berpikir
aku lupa pesan ibuku
aku terlalu percaya
dan menyerahkan segalanya
lalu, aku dikhianati lagi
aku memaafkan dan menerima
karena aku sadar
akupun belum sepenuhnya terbuka
dan rasa sakit empat tahun yg lalu
berputar lagi
aku pingin kabur lagi
dan akhirnya
aku putuskan untuk fokus pada diriku
mencari kebahagiaan dalam diri sendiri
membagi apa yg aku alami
dan meneruskan rasa kasih

waktu masih remaja
saat ada orang yg menyukai diriku
aku akan senang dan merasa berharga
tahun 2018
banyak sekali orang-orang yg berdatangan ke dalam hidupku
memaksa, merayu dan menuntut asmara ini itu
tidak ada yg aku turuti
aku sedang bingung
dan fokus pada satu tempat
yg berusaha aku rawat
dan pada akhirnya lepas dengan sendirinya
secara organik

malam tahun baru
aku tidak pergi kemana-mana
selain kakiku yg sakit
juga aku berkontemplasi
2018 tahun yg berat
banyak hal terjadi
dan aku mengurutkan segala pelajaran yg aku alami tahun kemarin
aku adalah Monogami
aku tidak multitasking
aku tidak bisa membagi hatiku saat aku sudh berkomitmen
aku tidak bisa berkarya saat aku banyak pikiran
aku adalah orang yg terlalu setia
dan terlalu mudah percaya
mudah disakiti
dan mudah dibuat senang
mungkin, suatu saat aku bertemu pasangan hidup
dan ia mati
satu minggu kemudian aku juga akan mati

selanjutnya, hubungan dengan manusia memang selalu rumit
apalagi ditambah kemajuan teknologi
dahulu
berkenalan mungkin saat bertemu di suatu tempat
mengunjungi rumah musti mengetuk pintu
menjadi manis dan romantis adalah hal biasa
dahulu
mengenal seseorang cukup dengan
nama, asal, alamat rumah
hobi, pekerjaan, orang tua
jika sudah sering bertemu
bisa mulai bercerita masa lalu

sekarang
tidak cukup
disamping hal-hal di atas
kita musti tahu sosial medianya
dan semakin banyak tahu justru semakin menyakitkan

membangun kepercayaan sendirian
adalah naif
hubungan adalah kesepakatan
karena hubungan yg jujur hanya dengan diri sendiri
hubungan dengan manusia tidak pernah mudah
perawatannya tidak boleh putus
beda hubungan antara manusai dengan tuhan
3 bulan kamu berhenti memikirkan tuhan
saat kamu kembali lagi
tuhan masih di sana
tetapi manusia tidak bisa diperlakukan begitu
bahkan hubungan dengan belahan jiwa yg kamu yakini
pun musti dirawat
dengan sungguh-sungguh
musti menawarkan rasa senang
atau salah satunya akan menderita
musti merasakan kemelekatan yg merata
salah satu menderita
mempunyai beban
salah satunyapun
salah satunya bahagia
memiliki kesenangan
salah satunyapun
musti saling mendukung
dan tumbuh bersama-sama
tidak ada hubungan yg instan
konflik akan selalu ada di planet ini
karena mereka adalah penyeimbang
dan kita tidak bisa mengontrol itu
kecuali diri kita sendiri

dan,sentuhan fisik untukku
adalah sakral
aku tidak percaya dosa
tapi, aku percaya itu begitu sakral

karena
saat melakukan hubungan fisik
bagian tubuhmu memiliki energi sendiri
lalu, dimasuki oleh fisik dengan energi yg lain
lalu, tubuh menjadi satu
dan energi bergabung
untuk membuang energi itu
membutuhkan waktu dan serangkaian ritual diri
dan lagi-lagi bukan proses satu malam
untuk menghapus dan melupakannya
dan ini pelajaran untukku
mungkin, hubungan fisik sebelum menikah itu penting
setidaknya tidak menjadi obrolan tabu
tentang kebiasaan dan kesenangan
karena hubungan fisik adalah faktor yg besar
dan berpengaruh besar pada energi manusia

tahun ini
aku berumur 26 tahun
dan aku fokus pada kebahagiaan diriku sendiri
aku fokus berbagi
dan menjadi lebih halus dan menerima diriku
secara penuh
aku berpasrah dan menerima pada semesta
tentang siapa saja yg akan mendukungku
tapi, apapun yg terjadi
kebahagiaan sesungguhnya hanya ada di dalam diri